Dalam rekaman suara atau voice note yang beredar, wanita mengaku penjual dawet itu menyebutkan bahwa dirinya sempat menolong salah satu korban meninggal bernama Masnawi yang ia sebut teman dari temannya. Wanita itu menyebut bahwa Nawi sebagai pemabuk.
"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Mas Nawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," demikian narasi perempuan yang mengaku berjualan dawet itu.
Dalam rekaman video yang diunggah @AremaniaCulture terlihat wanita memakai baju terusan warna cokelat seperti pakaian PNS mengenakan hijab abu-abu itu menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Nawi. Nawi merupakan dirigen Curva Nord Arema.
"Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Masnawi. Tolong dimaafkan, dan untuk mas-masnya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini. Nggih, mas, mbak. Mbak Eka. Terima kasih jika panjenengan bisa menerima permohonan maaf saya ini mbak, nggih Demi Allah saya enggak ada setting-an apa-apa. Dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, mbak Eka, ya," ujarnya.
Sambil bersimpuh dan menangis, ia meminta maaf kepada Eka. Tidak lama kemudian ia mencium tangan Eka itu dengan membungkukkan tubuhnya. "Maaf ya mbak, ya," ujar wanita itu. "Nggih. Sampun, sampun (Iya, sudah, sudah)," kata Eka sembari mengelus dada wanita itu.
Selanjutnya ada seorang pria yang menimpali, "sampun bu, sabar bu, sabar. Pun...." Wanita itu yang kembali duduk lantas menyambar tubuh Eka dan memeluknya. "Minta maaf mbak ya, saya enggak menjelekkan nama Mas Nawi," ujarnya sambil menangis.Sembari terus menangis sesenggukan ia pun kembali menyampaikan permohonan maaf. "Mohon dimaafkan, mbak, saya beban mbak," ujarnya.
Sumber : detiknews