Malang, Akudarjo.com - Kejadian tragis pasca pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi sorotan. Kerusuhan yang menewaskan 127 orang tersebut menjadi salah satu kejadian paling tragis di sejarah sepak bola Indonesia.
Berdasarkan keterangan kepolisian saat menggelar pers conference di Mapolres Malang, dini hari tadi, banyaknya korban berjatuhan diakibatkan karena massa berebut keluar stadion usai tembakan gas air mata diluncurkan. Puluhan ribu suporter tersebut saling berdesakan dan terjadi penumpukan di pintu 10 dan 12.
Tim medis pun telah dikerahkan untuk berupaya menolong massa yang kebanyakan sesak napas dan kekurangan oksigen. Total sebanyak 180 orang dilarikan ke rumah sakit pasca kejadian tersebut.
Penggunaan tembakan gas air mata ini kini menjadi perhatian masyarakat, terutama para suporter sepak bola. Apalagi gas air mata tersebut tidak hanya ditembakkan ke arah tengah lapangan, tempat dimana suporter meluapkan kekecewaannya. Namun, juga diarahkan ke tribun penonton.
“Gas air mata diiletupkan tepat ke arah tribun. Pak polisi, kenapa begitu? Kenapa seperti itu?” tanya Bagus Putra Pamungkas melalui sebuah postingan medsos yang direpost oleh akun aremafans_sasaji.
Terlebih dalam peraturan FIFA aparat keamanan tidak diperkenankan menggunakan gas air mata untuk mengamankan pertandingan. Dikutip dari pasal 19b FIFA Stadium Safety and Security Regulations, “No firearms or crowd control gas shall be carried or used,” (Senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa maupun digunakan).
Kapolda Jatim, Nico Afinta menjelaskan, pihak kepolisian telah berupaya melakukan pencegahan dan pengalihan massa dengan cara persuasif. Namun, cara tersebut tidak berhasil. Bahkan, massa ada yang menyerang petugas dan merusak mobil kepolisian.
“Upaya pencegahan sampai dilakukan (tembakan) gas air mata, karena sudah merusak mobil (polisi) dan akhirnya gas air mata disemprotkan,” ujar Nico.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 10 mobil dinas polri dan tiga mobil pribadi dirusak oleh massa. Kendaraan Taktis (Rantis) Barracuda yang mengangkut para pemain dan official tim Persebaya Surabaya pun sempat dilempari batu oleh massa di luar stadion. (Affendra F)
Sumber : sidoarjo news